Risiko Kesehatan Baru yang Serius bagi Para Angkasawan

Kalian tau ngga sih kalo perjalanan ke luar angkasa ternyata memiliki dampak yang cukup serius pada tubuh manusia. Hal ini tentu nggak mengagetkan kita lagi karena memang luar angkasa memiliki keadaan lingkungan yang beda dengan habitat asli manusia yaitu bumi kita tercinta. Nah, baru-baru ini ditemukan resiko kesehatan baru yang mungkin bisa mengancam jiwa para manusia-manusia dalam perajalanan panjangnya menjelajahi luar angkasa.

https: img-z.okeinfo.net content 2018 06 07 56 1907727 jalani-misi-5-bulan-tiga-astronot-diterbangkan-ke-stasiun-luar-angkasa-bMPkkbdbeU.jpg
sumber : NASA

Masalah baru yang ditemukan terletak pada vena jugularis internal (IJV), pembuluh darah utama yang mengalir dari otak ke leher. Sebuah studi yang meneliti 11 angkasawan yang menghabiskan waktunya di International Space Station (ISS) menemukan kalo 6 dari 11 angkasawan tersebut mengalami aliran darah stagnan atau mundur di bagian vena jugularis internal hanya dalam periode waktu 50 hari. Salah satu anggota kru bahkan mengalami pembekuan darah (trombosis) di vena jugularis internalnya, hal ini baru pertama kali ini ditemukan dalam sejarah penerbangan luar angkasa.

Tim yang meneliti tentang hal ini menyarankan untuk menginvestigasi lebih lanjut tentang temuan ini sebelum dimulainya pengiriman angkasawan ke Mars yang tentu akan menjadi perjalanan yang panjang. Tim mengungkapkan bahwa masih belum memiliki temuan yang jelas terkait konsekuensi apa yang dapat disebabkan oleh terjadinya trombosis tersebut, namun kemungkinan besar bisa terjadi implikasi yang parah dan mungkin bisa sangat fatal bagi para angkasawan.

Peneliti mengungkapkan bahwa paparan ke lingkungan hampa selama menjelajah luar angkasa menyebabkan darah dan cairan jaringan mengalir ke depan dibandingkan dengan keadaan tegak lurus di Bumi, dengan konsekuensi yang belum diketahui pada aliran pembuluh vena serebral.

Kita tahu kalau di Bumi ada gravitasi yang bisa membuat darah mengalir dari kepala ke seluruh tubuh. Gravitasi juga yang membuat kita merasa sangat aneh / pusing jika melakukan handstand atau berdiri terbalik pake tangan dalam waktu yang lama, sangat berbeda dengan lingkungan microgravity di ISS. Masalah aliran darah ini juga bukan satu-satunya risiko kesehatan  terkait penjelajahan luar angkasa.

"Cairan kepala yang berubah selama di ruang hampa menyebabkan bengkak pada wajah, penurunan volume tungkai, peningkatan volume stroke, dan penurunan volume plasma," tulis para peneliti.

Para ahli medis menggunakan data yang dikumpulkan di kapal ISS untuk mengidentifikasi masalah potensial dengan IJV, sementara astronot yang mengalami trombus oklusif dirawat dengan antikoagulan selama sisa misinya di ISS.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui seberapa besar masalah ini sebenarnya, dan bagaimana menemukan solusinya untuk penerbangan luar angkasa di masa depan. Tingginya angka astronot yang mengalami masalah aliran darah  tentu cukup mengkhawatirkan.

Telah diketahui juga bahwa perjalanan di ruang angkasa dapat mengurangi kepadatan tulang, mengubah susunan bakteri usus, dan menekan otak para angkasawan. Setidaknya perlu diupayakan untuk menemukan efek-efek ini sebelum manusia mencoba menjelajah lebih jauh daripada Bulan, sehingga akan ada peluang yang lebih baik untuk mengembangkan solusi potensial untuk mengatasi masalah tersebut.

Para peneliti menyimpulkan bahwa ini adalah temuan baru yang mungkin memiliki dampak signifikan terkait pengetahuan tentang implikasi kesehatan yang mungkin dialami manusia ketika melakukan penerbangan luar angkasa atau ketika misi eksplorasi luar angkasa di masa depan, seperti misi ke Mars.

Sumber :
https://www.sciencealert.com/we-ve-found-a-serious-new-health-risk-to-spaceflight-that-could-make-a-mars-trip-risky

Comments

Popular posts from this blog

Kasus-Kasus Biopiracy yang Pernah Terjadi di Dunia

Materi Partikulat / Particulate Matter (PM)

Meniru Teknologi Alam melalui Biomimikri