Kasus-Kasus Biopiracy yang Pernah Terjadi di Dunia

Pernah dengar tentang biopiracy ? No, bukan conspiracy tapi biopiracy. Jadi, biopiracy adalah tindakan penggunaan sumber daya genetik seperti tumbuhan secara tidak sah atau juga penggunaan pengetahuan tradisional terkait sumber daya genetik tanpa ijin resmi. Kalau pengen tahu lebih lanjut tentang biopiracy bisa baca disini. Nah, ternyata ada banyak kasus lho terkait biopiracy ini, yuk kita simak kasus-kasus berikut !

1. Kasus Quassia amara

sumber : wikimedia.org


Kasus biopiracy muncul antara Institut Perancis untuk Penelitian Pembangunan (IRD) dan pejabat lokal di Guyana Prancis, sebuah departemen luar negeri dan bekas koloni Perancis. Peneliti Perancis melakukan wawancara di Guyana Prancis untuk mencari tahu tentang pengobatan antimalaria lokal. Penelitian pendahuluan itu diterbitkan pada 2005, dan sepuluh tahun kemudian, sebuah paten diberikan untuk senyawa baru dari tanaman Quassia amara yang memiliki sifat antimalaria. Para peneliti menemukan senyawa bukan dari cara tradisional dengan mengonsumsinya sebagai teh, tetapi diperoleh  dari metode ekstraksi berbasis alkohol. Jadi, dalam tradisi ilmiah Eropa, senyawa tersebut tidak berasal dari metode tradisional Guyana tetapi ditemukan oleh para ilmuwan. Meskipun demikian, orang-orang Guyana setempat dan pengetahuan tanaman mereka lah yang mengarahkan para ilmuwan untuk memeriksa Q. amara dan bukan ribuan tanaman lainnya. Menurut undang-undang yang baru diterapkan, perjanjian harus dibuat sebelum penelitian dimulai. Sekarang, Guyana Prancis dan IRD sedang berdiskusi untuk membentuk perjanjian terkait paten Q. amara.

2. Paten yang diberikan pada produk anti-jamur dari tanaman Nimba.

sumber : baliayurveda.org

European Patent Office (EPO) awalnya memberikan paten kepada Departemen Pertanian AS dan WR Grace multinasional pada tahun 1995. Tetapi pemerintah India berpendapat bahwa obat-obatan dari pohon Nimba adalah bagian dari pengetahuan tradisional India.  Penggunaan Nimba telah dikenal di India selama lebih dari 2.000 tahun. Turunan Nimba juga telah digunakan secara tradisional untuk membuat penolak serangga, sabun, kosmetik, pembersih gigi dan alat kontrasepsi. Pengaduan melawan paten pertama kali diberikan pada tahun 1995. Pada tahun 1995, WR Grace mematenkan bio pestisida nimba, termasuk Neemix, untuk digunakan pada tanaman pangan. Neemix menekan nafsu makan dan juga pertumbuhan lebih dari 200 spesies serangga. Umumnya, permohonan paten harus selalu ditolak jika ada pengetahuan sebelumnya tentang produk tersebut. Tetapi di Amerika Serikat, "pengetahuan yang ada sebelumnya" hanya diakui jika itu diterbitkan dalam jurnal - bukan jika telah diturunkan melalui generasi tradisi lisan masyarakat. Tetapi akhirnya, EPO setuju bahwa proses pemberian paten sebenarnya telah digunakan di India selama bertahun-tahun. India memenangkan pertarungan 10 tahun di  EPO melawan paten yang diberikan pada produk anti-jamur, yang berasal dari Nimba.

3. Kasus Paten Teh Darjeeling

sumber : letsdrinktea.com

Di antara banyaknya teh yang ditanam di India, teh Darjeeling menawarkan karakteristik kualitas dan rasa yang khas, juga memiliki reputasi global selama lebih dari seabad. Secara umum ada dua faktor yang berkontribusi terhadap rasa yang luar biasa dan khas dari teh ini, yaitu asal geografis dan cara pemrosesan teh Darjeeling. Teh Darjeeling telah dibudidayakan, ditanam, dan diproduksi di kebun teh di daerah distrik Darjeeling di negara bagian Benggala Barat India selama lebih dari satu setengah abad. Kebun teh terletak di ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Dewan Teh India telah menghadapi berbagai rintangan, tantangan dan kesulitan dalam perlindungan dan penegakan kata 'Darjeeling' dan logo Darjeeling. Beberapa tantangan dihadapi oleh Dewan Teh dalam upaya untuk melindungi paten teh 'Darjeeling' dan logo 'Darjeeling' di Jepang, Prancis, Rusia, Amerika Serikat karena ternyata banyak kasus penyalahgunaan nama dan logo dari teh 'Darjeeling' di negara-negara tersebut.

4. Biopiracy buah beri super manis Afrika

sumber : foodnavigator-usa.com

Pentadiplandra brazzein
adalah tanaman yang ditemukan di bagian barat Afrika Selatan. Tanaman ini adalah sumber protein penting yang dikenal sebagai brazzein. Di Afrika, penduduk lokal menggunakannya sebagai pemanis rendah kalori karena rasanya dua ribu kali lebih manis daripada gula. Namun, perkembangan terbaru dari pemanfaatan tanaman ini termasuk isolasi gen brazzein telah dipatenkan di AS.

Itu tadi sedikit kasus dari sekian banyak kasus biopiracy yang terjadi di dunia saat ini. Kita tentu setuju bahwa kapitalisasi dan komersialisasi pengetahuan tradisional masyarakat terkait sumebr daya genetika tentu bukan hal yang etis untuk dilakukan. Agaknya, sistem paten perlu dievaluasi lagi agar bisa mendukung penelitian yang etis dan tidak merugikan pihak manapun dalam pemanfaatan sumber daya genetika.

Sumber :
http://theconversation.com/biopiracy-when-indigenous-knowledge-is-patented-for-profit-55589
https://byjus.com/biology/biopiracy/
https://www.wto.org/english/res_e/booksp_e/casestudies_e/case16_e.htm
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4333627.stm

Comments

Popular posts from this blog

Materi Partikulat / Particulate Matter (PM)

Meniru Teknologi Alam melalui Biomimikri