Bagaimana Cara Kerja Termometer Digital ?

Termometer adalah alat pengukur suhu yang biasanya kita gunakan untuk mengukur suhu tubuh saat sakit. Termometer mengalami beberapa perkembangan, mulai dari termometer yang menggunakan air raksa hingga saat ini sudah ada termometer digital.

sumber : thegoodguys.com.au/beurer-digital-thermometer-ft09

Permasalahan dengan termometer air raksa adalah mengandung merkuri yang berbahaya jika sampai dihirup manusia, walaupun memang ada juga termometer alkohol yang lebih aman untuk digunakan, namun ya  termometer ini membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap suhu untuk menaikkan atau menurunkan angka pada termometer. Nah pengembangan termometer digital mencoba mengatasi permasalahan tersebut. Kita cukup menyentuh probe termometer ke objek yang suhunya ingin diukur dan layar digital menampilkan pembacaan suhu secara instan.

Termometer digital bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda dengan termometer air raksa. Termometer ini didasarkan pada gagasan bahwa ketahanan sepotong logam (kemudahan listrik mengalir) berubah seiring perubahan suhu. Ketika logam menjadi lebih panas, atom bergetar lebih banyak di dalamnya, lebih sulit listrik mengalir, dan resistansi meningkat. Demikian pula, ketika logam mendingin, elektron bergerak lebih bebas dan resistansi turun. (Pada suhu mendekati nol absolut, suhu terendah yang memungkinkan secara teoritis −273.15 ° C atau −459.67 ° F, resistensi menghilang sepenuhnya dalam sebuah fenomena yang disebut superkonduktivitas.)

Termometer digital berfungsi dengan meletakkan voltase pada probe logamnya dan mengukur berapa banyak arus yang mengalir melaluinya. Jika kita meletakkan probe dalam air mendidih, panas air membuat aliran listrik melalui probe lebih mudah sehingga hambatan naik dengan jumlah yang dapat diukur secara tepat. Sebuah microchip di dalam termometer mengukur hambatan dan mengubahnya menjadi pengukuran suhu.

Keunggulan utama dari termometer seperti ini adalah dapat memberikan pembacaan instan dalam skala suhu yang kita sukai misalnya Celcius, Fahrenheit, atau yang lainnya. Tetapi salah satu kelemahannya adalah termometer ini mengukur suhu dari waktu ke waktu, sehingga angka yang mereka tunjukkan dapat berfluktuasi secara dramatis, kadang-kadang membuat sulit untuk mengambil pembacaan yang akurat.

Sumber :
https://www.explainthatstuff.com/thermometers.html#electronic

Comments

Popular posts from this blog

Materi Partikulat / Particulate Matter (PM)

Kasus-Kasus Biopiracy yang Pernah Terjadi di Dunia