Starship Mk 1 : Roket untuk Misi ke Mars

Misi ke Mars biasanya identik dengan kisah-kisah di film atau novel fiksi ilmiah, dimana Bumi sudah sedemikian rusaknya sehingga manusia perlu menemukan planet baru untuk ditinggali. Mars menjadi planet yang menjadi kandidat potensial karena karakteristiknya yang paling mendekati bumi. Sayangnya, teknologi yang ada di dunia nyata, belum mampu membawa manusia ke Mars. Namun, pada akhir September kemarin, CEO dari SpaceX yaitu Elon Musk telah merilis ke publik prototype Starship Mk 1. Elon mengumumkan bahwa Starship akan siap untuk terbang dalam beberapa bulan ke depan. Ia mengklaim Starship berukuran panjang 50 meter dan berat 200 ton ini akan memulai uji terbang tanpa awak sejauh 20 km ke angkasa dan kembali ke Bumi secara perpendikular (tegak lurus).

Image: getty

Prototipe Starship yang ditampilkan berdampingan dengan  roket Falcon 1 ini dibuat dari baja stainlessyang lebih eye-catching dibandingkan menggunakan bahan komposit karbon atau berbasis aluminium. Bahan tersebut mebuat SpaceX Starship memiliki sifat termal yang luar biasa dan biaya yang lebih rendah. Elon mengatakan bahwa pemilihan bahan baja stainless merupakan keputusan terbaik yang diambil karena baja mudah dibentuk serta tahan terhadap hampir segala cuaca.

Elon sangat yakin bahwa Starship miliknya akan mengangkut koloni manusia pertama ke Mars. Starship yang telah disempurnakan dipasangkan dengan tahap booster SpaceX Super Heavy akan meningkatkan ketinggian roket menjadi 387ft (117m) dan mampu membawa 99790 kg muatan. Starship bahkan bisa siap untuk penerbangan orbital dalam waktu enam bulan dan Elon Musk menambahkan SpaceX "berpotensi mengangkut orang untuk terbang dengan Starship pada tahun depan."

Para ahli sedikit setuju tentang Starship yang model bisnisnya memang meyakinkan namun teknologinya sendiri dianggap belum layak karena roket tersebut sangat besar untuk digunakan secara komersial. Elon memang mengakui saat ini tidak ada banyak pasar komersial untuk mengisi roket SpaceX untuk Starship. Kemungkinan penggunaannya termasuk peluncuran jaringan satelit internet SpaceX yaitu Starlink. Elon mengatakan bahwa Starship dapat menyelesaikan perjalanan New York ke Tokyo dalam waktu 30 menit dan ia juga berkata, "Pada dasarnya ini (Starship) adalah ICBM (Rudal Balistik Antarbenua) yang bisa mendarat.

Elon Musk juga memperkirakan biaya jangka panjang Starship akan berada di bawah perkiraan awal, yaitu mungkin lebih dekat dengan dua atau tiga miliar daripada 10 miliar. Elon mengatakan juga bahwa sifat pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali sangatlah penting, hampir semua transportasi motor,baik itu pesawat atau mobil, kuda, atau sepeda, semuanya dapat digunakan kembali. Elon berkata, “Jika Anda bisa menggunakan mobil hanya sekali, sangat sedikit orang yang akan mampu mengendarai mobil. Jadi terobosan kritis yang diperlukan adalah roket orbit yang dapat digunakan kembali dengan cepat.".

Sumber :
https://www.express.co.uk/news/science/1184341/spacex-starship-elon-musk-moon-mars-mission-space-rocket-prototype

Comments

Popular posts from this blog

Kasus-Kasus Biopiracy yang Pernah Terjadi di Dunia

Materi Partikulat / Particulate Matter (PM)

Meniru Teknologi Alam melalui Biomimikri