Meniru Teknologi Alam melalui Biomimikri

Flying machine with flying wings
sumber : Soldiers Alberto Mario/Wikimedia Commons
Biomimikri atau biomemetik adalah ilmu meniru alam untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi manusia. 
Umat manusia adalah bentuk kehidupan yang paling 'berakal' di muka bumi ini, dari akalnya tersebut manusia terus-menerus berinovasi mengembangkan teknologi-teknologi baru untuk memudahkan kegiatan mereka, banyak teknologi yang dihasilkan peradaban manusia bersumber dari observasi terhadap cara kerja alam sekitarnya.

Maharishi Sushruta, seorang terpelajar dari India kuno (600 SM) yang dinobatkan sebagai penemu visioner di bidang operasi bedah, mendapat inspirasi desain alat-alat bedahnya dari profil rahang berbagai hewan.

Leonardo Da Vinci, seorang polymath eksentrik yang memerintah selama Renaissance, membuat cetak biru dari mesin terbang pertama di dunia. Meskipun Volante Macchina, seperti yang diketahui, tidak pernah mencapai tahap konstruksi, desainnya mengambarkan sayap seperti burung dan ekor yang secara mekanis mengepakkan dan berbalik untuk membantu mengarahkan kapal.

Inovasi-inovasi diatas memanfaatkan sifat-sifat fungsional dari unsur-unsur alam yang dikenal sebagai biomimikri atau biomemetika. Walaupun mungkin tidak secara eksplisit seperti melihat manusia terbang dengan sayap palsu, arsitek dan perancang produk kontemporer masih menggunakan biomemetik untuk membuat produk luar biasa yang tidak hanya memiliki daya tarik secara estetika, tetapi juga bisa berguna secara berkelanjutan untuk manusia.

Bagaimana alam menginspirasi manusia mengembangkan teknologi baru ?

Kehidupan telah ada di Bumi selama lebih dari 3 miliar tahun, kehidupan berkembang tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga beradaptasi dalam kondisi lingkungan yang berubah. Dalam skema evolusi ini, solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi manusia setiap hari ternyata sudah ada di alam. Hal lain yang menarik dari teknologi yang telah ada di alam adalah bahwa teknologi tersebut berkelanjutan serta tetap menjaga kelestarian alam, tidak seperti teknologi yang dirancang manusia yang seringnya bersifat merusak dan tidak berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana teknologi alam bekerja :
  1. Pohon dapat menarik air dari akar terdalam ke daun tertinggi tanpa bantuan pompa mekanis. Redion Hyperion adalah pohon tertinggi di dunia yang memiliki tinggi sekitar 380 kaki.
  2. Lautan dan pepohonan menyerap karbon dioksida tidak hanya untuk menyediakan oksigen bagi manusia, tetapi juga memanfaatkan karbon yang diserap untuk pembangunan sel.
  3. Sutra laba-laba, bahan kimia yang membantu laba-laba memutar jaringnya, setidaknya 3 kali lebih kuat dari baja dan dapat terurai secara alami.
  4. Kamuflase, terutama berguna selama masa perang, adalah fitur khas bunglon, yang dapat mengubah warna kulitnya untuk berbaur dengan lingkungan.
  5. Aquaporin adalah lubang berbentuk jam pasir dalam sel darah merah yang menyaring air dari larutan saline tanpa terjadinya penyumbatan pada filter, jauh lebih efisien daripada osmosis konvensional
Keren sekali kan bagaimana alam kita ini ternyata menyediakan hampir segala solusi bagi permasalahan manusia. Banyak sekali penemuan yang terinspirasi dari alam. Namun, sayangnya, akibat keserakahan beberapa oknum, alam banyak mengalami kerusakan. Alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Sempurna harusnya kita jaga dan manfaatkan sebaik mungkin karena itulah tugas kita sebagai manusia.

Sumber :
https://www.scienceabc.com/innovation/what-is-biomimicry-definition-real-life-examples.html 

Comments

Popular posts from this blog

Kasus-Kasus Biopiracy yang Pernah Terjadi di Dunia

Materi Partikulat / Particulate Matter (PM)