Benarkah Produk GMO berbahaya ?
sumber : medium.com/@hellobareburger |
Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mulai beralih ke bahan-bahan organik dan natural yang diklaim lebih sehat dan ramah lingkungan. Banyak juga yang menyerukan untuk tidak lagi mengonsumsi produk sintetik dan GMO karena diklaim tidak sehat dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Namun, benarkah produk GMO berbahaya ?
Genetically modified organism (GMO) atau organisme yang telah dimodifikasi secara genetika merupakan organisme yang material genetikanya telah dimodifikasi menggunakan metode rekayasa genetika. Organisme yang telah diubah material genetikanya akan memiliki sifat yang berbeda dengan organisme biasa. Organisme yang telah diubah material genetikanya diantaranya bakteri, ragi, serangga, tumbuhan, ikan, dan mamalia. Beberapa jenis tanaman pertanian juga merupakan tanaman GMO dan dibudidayakan secara luas, seperti jagung, kedelai, pepaya, beras, kapas, tomat, kentang dan sebagainya.
Banyak yang salah mendefinisikan bahwa semua tanaman GMO adalah tanaman transgenik atau yang dihasilkan dari mutasi genetik. Padahal, sejak manusia pertama kali bercocok tanam, mereka udah mulai memodifikasi genetik tanaman. Caranya nggak harus selalu melibatkan penelitian yang rumit di laboratorium seperti transfer gen, melakukan kawin silang antar tanaman pun udah termasuk modifikasi gen. Alhasil, tanaman yang tumbuh bisa dibilang tergolong GMO.
Lantas benarkah produk GMO berbahaya ?
Klaim bahwa produk GMO berbahaya, tidaklah sepenuhnya benar. Produk GMO memiliki beberapa dampak positif yaitu dapat mengurangi penggunaan pestisida pada tanaman, meningkatkan kualitas bahan pangan, serta dapat meningkatkan jumlah produksi tanaman sehingga membantu ketersediaan bahan pangan di dunia.
Produk GMO bisa berbahaya dikonsumsi orang yang punya alergi tertentu. Misalkan kamu punya alergi jagung, lalu kamu mengonsumsi apel GMO yang gak jelas asal-usulnya. Tau-tau kamu kena alergi. Ternyata, apel yang kamu makan secara genetik udah berbaur sama gen jagung. Nah, buat mencegah hal ini, produk GMO harus mencantumkan keterangan produk soal asal-usul GMO tersebut. Jadi sebelum membeli, bisa diketahui apa aja yang terkandung di dalamnya.
Produk GMO juga bisa merusak ekosistem. Salah satu produk GMO misalnya padi Bt, bisa tumbuh dan tahan terhadap serangan hama ulat. Ulat yang terbiasa makan padi, tiba-tiba pada mati. Dampaknya, populasi ulat bakal menurun yang tentunya akan menganggu rantai makanan di alam.
Jadi, sebenarnya produk GMO bisa bermanfaat bagi manusia, namun dalam produksi dan konsumsinya perlu diperhatikan dampak negatif yang mungkin muncul sehingga bisa ditemukan solusi untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, serta perlu diusahakan untuk produk GMO ini benar-benar diterapkan pada area yang memang krusial bagi manusia. Jika memang produk organik sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka memang lebih baik menggunakan produk organik yang telah disediakan alam untuk tetap menjaga agar ekosistem alami dunia tetap terjaga.
Sumber :
https://www.idntimes.com/science/discovery/nisrina-6/6-fakta-tentang-tanaman-hasil-rekayasa-genetik-yang-perlu-kamu-tahu-c1c2/full
https://8villages.com/full/petani/article/id/5c049b21fa95d10d261fc769
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_termodifikasi_secara_genetika
Comments
Post a Comment